Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

REHAT (terinspirasi dari judul lagu Kunto Aji)

Hidup sukses nggak semudah menanam malika -- kedelai hitam yang dirawat penuh dengan cinta -- Bahkan merawat Malika ini pun butuh proses yang panjang lov. Sukses bukan cuma sekedar kata, bagi manusia sukses itu pencapaian paling puncak. Pun sukses punya standar tersendiri. Menurut saya sukses lebih dari sekedar punya banyak simpenan uang di brankas dan mobil berkelas. Sukses menurut saya, ketika ibu dan ayah sudah tidak mengkhawatirkan bagaimana masa depan. -- Terdengar sederhana, tapi tidak mudah -- Untuk pertama kalinya saya merasa khawatir dengan berjalannya kehidupan yang monoton dan gitu gitu aja. Perasaan takut tiba dan tak kunjung reda. Dan bisa dipastikan, saya kebanyakan melirik orang-orang yang saya anggap santai dengan kehidupan. Saya sering menganggap rendah diri saat melihat mereka yang terlihat bahagia di media sosial, sebar foto dan video sana sini yang jelas memperlihatkan kebahagiaan.  -- sepertinya saya harus me-refresh- following supaya ga pusing -- Buka

Akutucapek.

Sebagai manusia yang masih menginjak 20an ini mau tidak mau harus berpikir dengan bijak gimana masa depanmu nanti. Berpikir tentang masa depan - terutama saya - nggak lepas dari harapan suatu saat nanti bisa hidup dengan tenang dan berleha-leha di tepi pantai sambil pake sunblock dan berjemur sampe bosen.   Ngomong ngomong soal "berpikir bijak", bijak itu apa sih? Kayaknya nilai dari bijak bagi tiap orang itu berbeda. Sama dengan nilai benar atau salah. Itu relatif. Bijak atau nggak kan tergantung kebutuhan di hidupmu ki piye? Ya khaan? Ga melulu sikap bijak itu menguntungkan banyak orang hloo..  -- contoh kasus realita -- We sekarang kerja di studio, udah jalan sekitar 4 bulan. Sebagai sarjana strata satu atau lebih pendeknya S1 (hehehe), gawe di studio dengan gaji nggak semahal tas gucci ori adalah hal yang "dianggap" tidak pantas bagi sebagian orang. We agak setuju. Dan tentu dengan pendapatan sebagai admin studio tidak berbanding lurus dengan kebutuha

Untuk Yang Sudah Tenang

Kurang lebih dua pekan lalu, tepat sehari setelah Idul Adha aku berkunjung ke rumah teman lama. Kata ibuk, dulu waktu kecil aku sering bermain dengan dia, karena ibuk juga sering berkunjung ke rumahnya. Seringnya ibuk berkunjung bukan tanpa alasan, ibuk berteman baik dengan orang tua teman saya, terutama mbak Matul, ibu dari teman saya.  Mbak Matul telah berpulang ke tempat yang lebih dekat dengan Tuhan. Tidak ada yang mengira almarhumah di panggil secara mendadak. Di ceritakan kalau beliau meninggal ketika perjalanan menuju lokasi lomba agustusan, saat itu beliau berencana menjadi juri bersama dengan ibuk. Tapi tak ada yang tahu, bahkan mungkin mbak matul sendiri tidak menyangka, ia sesegera itu jemput pulang. Kronologi kecelakaan sesuai dengan apa yang saya dengar dari cerita suami mbak Matul :  Saat kejadian mbak Matul mengendarai motor matic dengan kecepatan rendah, beliau bermaksud mendahului truk tronton (truk besar) lewat jalur sebelah kiri, lalu tiba-tiba ada seped