Langsung ke konten utama

BATTLE DRAMA SERIES : CLASS OF LIES(2019) VS EXTRACURRICULAR (2020)

Menu baru di review drama korea, battle drama series. Karena drama korea semakin banyak sampe pusing mau nonton yang mana dan ada beberapa drama yang punya sisi kemiripan. Meskipun benang merah tidak sama tapi ada beberapa konflik dan isu yang hampir mirip.


Salah satu contoh drama series yang cocok di-battle adalah Class of Lies dan Extracurricular. Dua drama ini punya latar belakang yang sama, yaitu drama sekolah dengan cerita yang mengangkat sisi kriminal kehidupan siswa. Class of Lies rilis pada tahun 2019 mengangkat genre Kriminal, Psikopat, dan Misteri. Sedangkan Extracurricular rilis pada tahun 2020 menggunakan genre Kriminal dan Remaja.


Isu Bisnis Perdagangan Seks Dibawah Umur



Class of Lies, awal mula masalah muncul saat seorang siswi bernama Jung Soo-A (Jung Da-Eun) meninggal akibat pembunuhan yang terjadi di sebuah kamar hotel. Kim Han-Soo (Jang Dong-Joo) adalah siswa yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut. Lalu, ia dituduh sebagai pembunuh. Ki Moo-Hyeok(Yoon Gyun-Sang) seorang jaksa yang menangani kasus pembunuhan tersebut punya reputasi baik di bidang kejaksaan. Namun, pamornya menjadi turun drastis karena menjadi jaksa dari Han-Soo yang dinyatakan terbukti bersalah. Moo-Hyeok merasa tidak terima dan ingin mengembalikan reputasinya. Ia kemudian memutuskan untuk menjadi Guru sementara di sekolah Han-Soo, Ia curiga bahwa pembunuh sebenarnya ada di dalam sekolah.

Singkat cerita, Moo-Hyeok mengetahui alasan Soo-A meninggal, yaitu ada seorang siswa yang tidak ingin kedoknya terungkap karena orang tuanya menyewa Soo-A sebagai teman tidur. Berawal dari kejadian ini, Moo-Hyok berhasil mengungkap rahasia setiap siswa yang pernah dekat dengan Soo-A. Beberapa teman terdekat tersebut punya alibi kuat untuk menjadi pembunuh Soo-A. Hal yang paling mengejutkan, terungkapnya perdagangan seks dibawah umur yang dilakukan oleh wakil kepala sekolah.



Extracurricular bercerita tentang seorang siswa bernama Oh Ji-Soo (Kim Dong-Hee), murid teladan, selalu mendapat nilai sempurna, dan tak pernah membuat masalah di sekolah. Kedua orang tuanya pergi meninggalkan rumah. Ji-Soo yang pintar, ingin kehidupan yang normal a.k.a kuliah bergengsi - bekerja - berkeluarga. Pun Ji-Soo berpikir bahwa meraih kehidupan normal perlu uang. Ia mencari cara agar ia bisa meraih kehidupan normal yang ia inginkan dengan cepat, menjadi mucikari.

Menariknya, Ji-Soo membuat aplikasi berkencan dilengkapi dengan sistem keamanan. Jadi, bila klien tersebut mengalami masalah dengan laki-laki, maka akan ada perantara bernama Lee Wang-Chul (Choi Min-Soo) yang bertugas "menghajar" laki-laki tersebut. Para klien dan perantara tidak tahu menahu siapa bos mereka sebenarnya, sebab Ji-Soo tidak pernah bertemu dengan mereka. Bisa dikatakan, awal mula masalah terjadi dalam bisnis Ji-Soo terjadi saat ia bertemu dengan Bae Gyu-Ri (Park Joo-Hyun). Ia anak orang kaya namun tak pernah "kerasan" tinggal bersama orang tua yang ambisius. Ia memutuskan bergabung dengan Ji-Soo agar bisa menghasilkan uang banyak dengan cepat lalu hidup mandiri.

Perbedaan Sudut Pandang


Class of Lies, sudah bisa dipastikan bahwa drama ini mengambil sudut pandang orang dewasa (Moo-Hyeok) yang ingin mengubah keadaan menjadi lebih baik. Meski diawali dengan keegoisannya yang ingin memperbaiki reputasi. Tapi, hal itu membawa Moo-Hyeok pada pembunuh yang sebenarnya. Tentu, drama ini ingin menyampaikan hal secara normal bahwa orang jahat harus dihukum dan sebisa mungkin orang dewasa berperan penting untuk membawa siswa (anak yang notabene masih dibawah umur) menjadi manusia yang lebih baik.

Seluruh misteri yang terpecahkan mengarahkan bahwa pembunuhan dan perbuatan jahat apapun tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik. perdagangan seks dalam drama ini baru muncul pada pertengahan episode. Sepertinya, pengungkapan ini dijadikan sebagai kejutan untuk penonton. Kriminal pun tidak terlalu kentara. Ada beberapa tindakan kriminal yang ditunjukkan lewat para siswanya. Lebih banyak adegan ala detektif yang diam-diam mencari bukti.


Extracurricular, mulanya penonton akan diberikan harapan bahwa Ji-Soo akhirnya akan sadar dan bertobat. Tapi tiap episode rasanya ingin mengutuk diri, mengapa anak sebaik dan sepintar Ji-Soo memilih keputusan yang salah. Seperti film Joker, drama ini mengambil sudut pandang Ji-Soo sebagai protagonis tapi jahat (bingung nggak tuh?). Keinginannya yang sederhana menimbulkan perkara. Tak pernah dibayangkan bahwa pekerjaan sampingan ini akan membawa dampak buruk bagi kehidupannya.

Gyu-Ri yang lebih agresif terpaksa mengambil keputusan untuk bergabung dengan mucikari yang lebih besar karena takut bisnis mereka kan bangkrut. Mulanya, Ji-Soo tidak setuju. Namun semua klien lama telah pergi, dengan terpaksa Ji-Soo mengamini keputusan itu. Namun sayang, bergabung dengan mucikari lebih besar tidak berarti bisnis memperoleh keuntungan. Sialnya, mereka dikelilingi oleh segudang masalah hingga membuat keduanya diincar polisi. Tentu, akhir dari drama ini tidak sesuai dengan keinginan Ji-Soo yang menginginkan kehidupan normal. Ji-Soo dan Gyu-Ri memutuskan untuk pergi dan tidak lagi menjadi murid teladan di sekolah mereka yang dulu.

Dua drama yang punya ramuan masing-masing untuk menunjukkan akibat dari pengambilan keputusan yang salah. Class of Lies menggunakan pendekatan melalui sisi orang dewasa. Sedangkan Extracurricular menggunakan sudut pandang remaja atau siswa. Remaja yang kesulitan memilih keputusan akhirnya terpaksa menghancurkan kehidupan mereka sendiri. Isu bisnis perdangangan seks dibawah umur juga disinggung dalam drama ini, membuktikan bahwa isu ini tidak boleh begitu saja dianggap remeh. Melalui drama atau film juga bisa menjadi media yang bisa menyampaikan tidak ada untungnya membiarkan anak dibawah umur memendam dan menyelesaikan masalah sendirian.





Komentar

  1. Menarik, saya bukan penyuka drama tapi terbesit penasaran untuk menonton beberapa filmnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. drakor yg ini bisa jadi pilihan yang mau coba-coba nonton drakor

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Drama Series : Lovestruck in the City

Aktor dan aktris Ji Chang-wook dan Kim Ji-won yang sudah banyak mengambil peran untuk genre romansa dipersatukan dalam drama produksi Story & Pictures Media Desember 2020 kemarin. Rata-rata peran yang mereka mainkan selalu sukses dan cukup tenar di negara asalnya. Mereka berdua dipertemukan dalam drama romansa dengan konsep dokumenter dengan dua pasangan lain. Ha? Drama tapi konsepnya dokumenter? Iyap, jadi disini kisahkan ada 3 pasangan yang pernah dan sedang menjalin hubungan. Tiga pasangan tersebut yakni Park Jae-Won & Lee Eun-Oh / Yoon Sun-Ah, Choi Kyung-Jun & Seo Rin-Yi, dan Kang Kun & Sun Young. Konsep drama ini seperti sedang mewawancari 6 orang tersebut, kemudian ditunjukkan secara visual bagaimana perwujudan dari cerita cinta yang mereka alami.  Sinematografi Ciamik dan Tone Warna Lembut  Bukan hanya kisah 3 pasangan ini saja yang bisa dinikmati penonton, sinematografi yang disuguhkan juga sangat nyaman dan cantik untuk dilihat, ditambah dengan tone warna lemb

REVIEW SINGKAT : DRAMA SERIES OCN "SAVE ME" (2017)

OCN kembali meluncurkan drama thriller dengan judul Save Me yang tayang tahun 2017 lalu. Drama yang berkisah tentang misi penyelamatan seorang gadis bernama Sang-Mi yang terperangkap oleh pengikut kultus aneh di sebuah kota kecil Korea Selatan. Sebagai stasiun TV kabel yang berfokus pada cerita yang cenderung 'dark' dan banyak unsur kejatahan, kali ini OCN menghadirkan cerita dengan isu yang cukup sensitif, yakni agama.  Awal mula cerita ini berlangsung saat Sang-Mi dan keluarga pindah dari Seoul ke kota kecil Muji karena masalah finansial yang dialami oleh keluarganya. Sayang, sesampainya di Muji mereka tidak menemukan tempat tinggal. Singkat cerita, ketua kultus (Bapa Rohani) bernama Baek Jung-Ki mengutus para pengikutnya Apostel Kang dan Apostel Jo untuk membantu keluarga Sang-Mi. Mereka menawarkan banyak bantuan, mulai dari memberikan keluarga Sang-Mi rumah, meyekolahkan Sang-Mi dan selalu ada saat keluarga mereka butuh bantuan. Kebaikan Bapa Rohani membuat Ayah Sa