- Director: Cha Young-Hoon, Kang Min-Kyung
- Writer: Im Sang-Choon
- Network: KBS2
- Language: Korean
- Country: South Korea
- Genre : Romantic-comedy thriller
Bercerita
tentang seorang perempuan bernama Dong-baek (Kong Hyo-Jin) yang membuka bar bernama Camellia di
pinggiran Ongsan. Ia mendobrak kultur warga, sebab masih muda namun sudah
memiliki anak bernama Kang Pil-Gu (Kim Kang-Hoon) lahir tanpa ayah. Ongsan digambarkan sebagai daerah yang punya ciri
khas usaha restoran kepiting rendam, tentu bos dari usaha itu ialah para wanita.
Mayoritas lelaki disana dianggap hanya sebagai pendukung usaha. Pekerjaan
mereka mulai dari mencuci piring, membeli bahan baku dan melayani tamu. Camellia
menjadi tempat satu-satunya yang bisa dikunjungi oleh para lelaki untuk melepas
lelah atau sekedar "nongkrong" dan "minum soju". Dong-baek menjadi bahan gunjingan warga Ongsan, sebab para suami sering menghabiskan waktu di bar Camellia.
Plot Terkesan Lambat
Jika
senang dengan drama series dengan plot lambat, anda akan jatuh cinta dengan
drama ini. Sebab, penulis Im Sang-Choon Sengaja memberikan ruang untuk
lebih dekat dengan kehidupan malang Dong-baek. Sebenarnya, drama series dengan plot
lambat tidak selalu membosankan. Contohnya pada drama ini, penulis mengajak agar tidak hanya fokus pada Dong-baek, tapi juga peran setiap karakter pendukung cerita serta perkembangan karakternya.
Mulanya Dong-baek dikenal sebagai wanita yang pemalu dan tidak peduli dengan gunjingan warga Ongsan. Jika serius menonton ini, anda akan dibuat terpukau dengan sisi pemberani Dong-baek yang muncul akibat semua tekanan yang diterimanya. Pun warga Ongsan yang mulanya "nyiyir" tiba-tiba menjadi bersahabat. Sebab, para wanita Ongsan masih lekat dengan kearifan lokal, yaitu semua tetangga adalah keluarga. Warga Ongsan yang terlihat tak peduli satu sama lain, pelan-pelan ditunjukkan bahwa mereka sebenarnya penuh dengan kasih sayang.
Tak
hanya itu, penulis dengan cantik menyampaikan bahwa hidup Dong-baek ternyata tidak
terlalu buruk. Satu demi satu, terungkap betapa beruntungnya kehidupan yang
dimiliki Dong-baek. Maka, drama ini mampu memberi semacam pengingat bahwa ada alasan
disetiap kejadian, tak selamanya alasan itu adalah buruk. Dan tidak
mungkin hidup seorang manusia akan selalu sial, ada saat dimana manusia itu
menjadi makhluk paling beruntung sedunia.
Cerita yang Heroik
Drama ini di bumbui dengan kisah beberapa wanita yang kita sebut sebagai Ibu. Kisah yang sedikit menyentuh hati tentang bagaimana sosok Ibu adalah makhluk paling kuat sedunia. Ibu yang rela berbuat apapun demi kebahagiaan anaknya.
Salah satu kisah yang
menarik adalah ibu dari Dongbaek, bernama Jo Jeong-Suk(Lee Jung-Eun) yang meninggalkannya di panti asuhan.
Sejak saat itu, Dongbaek menjadi yatim piatu. Mulai dari kejadian inilah ia
merasa bahwa hidupnya sungguh malang. Tak punya Ibu, miskin, dijauhi teman dan
dituduh macam-macam. Tapi jangan buru-buru kecewa, disini penulis sungguh dramatis menyampaikan apa sebenarnya alasan Jo Jeong-Suk
memutuskan untuk meninggalkan Dong-baek. Sungguh hati anda akan teriris ketika tahu apa alasan sebenarnya (pengen spoiler tapi jangan deh, nonton dulu aja, hehehe). Penulis juga dengan indah menyampaikan, bahwa Ibu Dong-baek
adalah sosok yang selama ini melindungi Dong-baek dan Pil-Gu secara diam-diam dari si Pengusil (penjahat di Ongsan). Jadi tak perlu
melawan Thanos agar bisa disebut pahlawan (Avanger kalee), cukup melindungi orang terkasih
sudah bisa membuat Ibu disebut sebagai pahlawan.
Kisah Cinta sebagai Pemanis
Heung-sik (Kang Ha-Neul) warga lokal yang berprofesi sebagai polisi yang tergila-gila dengan pesona Dong-baek. Karakter Heung-sik bertolak belakang dengan pemeran utama. Ia ceria, pantang menyerah dan selalu berfikir positif. Karakter ini memang pas untuk berdampingan dengan karaktek utama, Dong-baek. Heung-sik memberi warna tersendiri dan tentunya masalah baru di kehidupan Dongbaek.
Sedangkan, Kang Jong-Ryeol (Kim Ji-Suk) mantan kekasih Dong-baek sekaligus ayah dari Kang Pil-Gu tiba-tiba kembali mengusik kehidupan Dong-baek. Ia bersedia melakukan segala cara agar bisa kembali bersama dengan Dong-baek dan Pil-Gu.
Mungkin ketika penulis membuat cerita, rasanya kurang pas jika tidak ada karakter yang
bisa mencairkan suasana. Maka, Heung-sik diciptakan untuk memberikan
aura positif kepada Dong-baek si malang. Tak jarang Heung-sik yang penuh cinta memberikan situasi komedi yang renyah.
Thriller sebagai Pemikat
Drama dengan genre multiple, romance-comedy thriller. Penjahat dalam drama ini sebenarnya tidak terlalu menonjol. Seakan si Pengusil (sebutan penjahat) hanya sebagai bumbu yang melengkapi betapa sial-nya kehidupan Dong-baek. Peran si Pengusil juga membantu memperkuat karakter Heung-sik sebagai seorang yang tidak hanya kompeten mencintai Dong-baek, tapi juga kompeten dalam profesinya sebagai polisi.
Awal episode, adegan pembunuhan sengaja ditonjolkan. Strategi tersebut cukup bagus untuk menarik penonton agar terus mengikuti cerita yang plot-nya cenderung lambat. Setiap episode, karakter si Pengusil selalu muncul dan menjadi pemikat. Penonton dibuat bertanya-tanya siapa sebenarnya si Pengusil ini. Karena setiap karakter yang ditunjukkan selalu memiliki potensi sebagai penjahat.
Sebagai penutup, rasanya drama ini punya formula yang cukup untuk memberikan rasa penasaran. When The Camellia Blooms tak hanya fokus pada kehidupan Dongbaek, tapi juga rahasia pada setiap karakter yang penuh dengan kejutan.
Komentar
Posting Komentar