Ijinkanlah saya untuk sekedar berasumsi tentang drama korea yang akhir-akhir ini ide ceritanya makin gila saja.
Poster Drama Sky Castle JTBC |
Drama yang ditayangkan di JTBC ini memperoleh rating yang cukup tinggi pada jajaran TV kabel Korea Selatan, dilansir dari situs berita soompi pada episode terakhir (eps.20) meraih rating 23,8 persen, sedangkan pada awal penanyangannya hanya memperoleh rating 1,7 persen.
Pada episode pertama Sky Castle memang terkesan terlalu "drama". Pada awal cerita di awali dengan Adegan seorang Ibu dari keluarga elit, Han So-Jin yang rela membuat pesta meriah untuk anak dari salah satu penghuni Sky Castle, Myung-Joo. Anak tersebut berhasil masuk di Jurusan Kedokteran Seoul National University (SNU) dengan nilai sempurna. Alasan Han Seo-Jin menggelar pesta demi mengetahui apa rahasia dari Kim Jung-Nan hingga mampu meloloskan anaknya dengan nilai sempurna.
Bukan berangkat dari sutradara yang masuk pada jajaran drama populer di Korea Selatan, Jo Hyun-Tak perlahan berhasil menyajikan drama dengan visual dan story yang layak diacungi jempol. Begitu pula dengan penulis skenario, Yoo Hyun Mi bukan salah satu penulis drama populer, tapi saya rasa ide cerita yang ia tulis membuat saya geleng-geleng kepala. Betapa tidak, ia menyajikan karakter Ibu dan ambisinya. Ibu yang pada keluarga berperan sebagai nahkoda kapal, Ibu lah yang menuntun dan mengajarkan pertama kali apa itu hidup. Disini, karakter Ibu tidak jauh dari apa yang saya sebutkan. Ibu di sini bisa dibilang sebagai remote yang mengontrol kehidupan anak. Hingga ambisi Ibu berujung pada sebuah keterpurukan ironis.
Secara garis besar, drama ini bercerita tentang sistem pendidikan pada keluarga elit yang tinggal di komplek perumahan bernama Sky Castle. Perumahan tersebut, terkenal sebagai komplek elit yang cocok untuk anak sekolah agar mereka bisa meraih prestasi gemilang. Dalam drama ini, menceritakan kehidupan 4 keluarga yang masing-masing punya ambisi kepada anaknya agar bisa berprestasi dan menduduki puncak piramida kehidupan. Drama ini, menjadi salah satu drama yang menunjukkan sedikit kisah dibalik kerasnya sistem pendidikan Korea Selatan. (infromasi dari wikipedia tentang kritik dari sistem pendidikan https://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_South_Korea#Controversy_and_criticism). Sky Castle menjadi salah satu drama yang mengusung kritik pedas mengenai sistem pendidikan di Korea Selatan. Hanya yang menjadi daya tarik ialah, ia mengambil latar belakang cerita dari keluarga elit, dengan pengaruh besar dari Ibu yang memiliki peran besar dalam keluarga dan pendidikan.
Dari segi visual, drama Sky Castle cukup mengesankan. Pada adegan yang menunjukkan ketegangan dan konflik, Hyun-Tak selalu menggunakan shot close-up dengan tik-tok yang enak dinikmati. Hal tersebut juga terbantu dengan para pemeran yang tidak tanggung-tanggung mengeluarkan kemampuan akting masing-masing. Selain penyajian shot, pemilihan lokasi dan artistik pada film ini juga tak kalah baik. Hyun-Tak memilih lokasi pada kompleks perumahan yang megah dan menyerupai bangunan Belanda. Lokasi pada drama ini sering terjadi di rumah, kompleks Sky Castle, dan selebihnya di sekolah, kantor VVIP pelatih Kim dan banyak lagi lokasi penunjang lain. Drama ini cenderung menggunakan warna gambar kecolaklatan dan abu-abu. Saat pertama kali menonton pun akan tahu bahwa drama ini penuh dengan unsur sedih, haru, dendam. pokoknya sedih deh sebenernya kalau liat drama ini. Ada hal yang menjadi daya tarik dari Sky Castle, yakni sang sutradara cukup sering memberikan kejutan pada penyajian cerita dan hubungan antar karakter. Namanya juga drama series, pasti ada secuil cerita yang sengaja di tunda untuk ditampilkan untuk menambah rasa penasaran. Dari segi visual untuk kelas drama TV kabel, menurut saya Sky Castle tidak kalah dengan visual drama Goblin yang di gadang-gadang memiliki visual yang bagus banget.
Dari segi karakter, Sungguh saya sebenarnya pusing. Sky Castle mempunyai 4 keluarga yang mempunyai konflik dan value masing-masing. 4 keluarga ini lengkap merepresentasikan seluruh permasalahan yang terjadi pada keluarga elit dengan ambisi yang besar untuk pendidikan anak.
1. Keluarga Han Seo-Jin :
Kang Ye-Seo sebagai anak tertua yang terobsesi dengan nilai sempurna. salah satu impiannya ingin masuk Jurusan Kedokteran SNU dan menjadi generasi ketiga keluarga Dokter. Han Seo-Jin, Ibu dengan segenap jiwa dan raganya rela melakukan apapun demi Ye-Seo. Kang Joon-Sang, ayah yang berprofesi sebagai Dokter. Kang Ye-Bin, anak bungsu dari keluarga ini, yang jujur dan tidak ambil pusing dengan nilai sekolah.
Keinginan keluarga ini hanya satu, yakni mewujudkan 3 generasi sebagai Dokter. Seo-Jin sebagai Ibu, berperan kuat dalam drama ini, ia punya ambisi besar yang hampir mejerumuskan anak sulungnya, Ye-Seo. Keterpurukan dari keluarganya bermula dari pertemuan dengan Pelatih VVIP Kim Seo-Young. Kang Ye-Bin menjadi karakter yang mewaliki kepolosan anak yang tidak ingin kehidupannya direnggut oleh sistem pendidikan.
Kang Joon-Sang, sebagai karakter yang membantu Seo-Jin untuk memilih jalan yang benar. Hal tersebut terbantu dengan penderitaan yang selama ini ia alami saat proses menjadi seorang Dokter.
2. Keluarga No Seung-Hye :
Berbeda dengan keluarga sebelumnya, pada keluarga ini yang berperan sebagai kontrol terhadap pendidikan anak-anaknya ialah Cha Min-Hyuk (Suami Seung-Hye). Mereka punya dua anak kembar yakni Cha Seo-Joon dan Cha Ki-Joon, serta satu anak sulung Cha Se-Ri.
Keluarga ini cenderung bersaing dengan keluarga Seo-Jin, Seung-Hye ingin anak-anaknya punya fasilitas pendidikan yang sama. Namun, pada akhirnya ia pun mengalah dan menyadari kesalahan dalam mendidik anak-anaknya. Keputusan Seung-Hye ditentang oleh Cha Min-Hyuk, ia masih berambisi anak-anaknya harus menempati puncak piramida dengan belajar keras dan mendapat nilai sempurna. Sedang Cha Se-Ri menjadi anak yang berani melawan arus atas semua peraturan dan standrat yang diajarkan ayahnya.
(keluarga ini jadi favorit saya, karena interaksi dari masing-masing anggota keluarga yang berbeda dan konyol yang tidak ada dalam ketiga keluarga lain)
3. Keluarga Jin Jin-Hye :
Keluarga ini sebagai satu-satunya yang pure berasal dari keluarga kaya, mereka tidak terlalu firm dengan bagaimana nilai sekolah, Jin Hye sebagai Ibu dari Woo Soo-Han hanya ditujukkan sebagai Ibu yang kesal pada anaknya. Woo Yang-Woo sebagai ayah pun tidak terlalu memaksakan. Namun, mereka digambarkan terpengaruh dengan sistem didikan keluarga Seo-Jin sehingga mereka ikut-ikutan mendidik anaknya dengan keras.
Keluarga ini menjadi karakter yang bisa dibilang digunakan sebagai pencair suasana dalam plot drama yang cenderung 'dark' ini.
4. Keluarga Lee Soo-Im :
Dari ketiga keluarga sebelumnya, keluarga ini digambarkan sebagai karakter yang tidak terpaku agar anaknya menjadi sukses. Lee Soo-Im sebagai Ibu angkat Hwang Woo-Joo tidak pernah memaksa anaknya untuk mengikuti les atau bimbingan khusus . yaa karena doi juga dah dari sono nya pinter kaleee. Hwang Chi-Young juga berprofesi sebagai Dokter dengan tempat kerja yang sama dengan Kang Joo-Sang dan Woo Yang-Woo. Ia digambarkan sebagai karakter ayah yang kalem dan anti kekerasan.
Peran dari keluarga ini juga tidak kalah penting, Lee Soo-Im bertugas untuk meyadarkan para Ibu-Ibu agar tidak terjebak dalam lembah ambisius. Hal tersebut ia wujudkan dengan membubarka perkumpulan membaca Sky Castle dan menulis buku tentang kematian Lee Myung-Joo.
Selain 4 keluarga ini, ada pula karakter kunci dari drama ini, yakni pelatih VVIP Kim Joo-Young. Pelatih Kim digambarkan sebagai seorang wanita yang cerdas dan pintar menghasut. Ia memiliki dendam pribadi kepada para Ibu dengan ambisi agar anaknya mampu masuk jurusan kedokteran SNU (Seoul National University). Pelatin Kim, menggunakan segala cara agar semua murid didikanya berhasil masuk di Jurusan Kedokteran SNU, meski dengan cara yang nantinya akan menghancurkan keluarga muridnya.
Secara keseluruhan, drama ini tidak terlalu menunjukkan sesuatu yang berlebihan. Akhir cerita pun dibuat sedemikian rupa agar tetap terlihat sesuai dengan realita dan sisi manusiawi. Penulis cukup rapi menunjukkan berbagai sisi yang muncul ketika manusia(terutama karakter yang sudah ia ciptakan)berhadapan pada sebuah tekanan. Penulis masih menunjukkan sisi jahat dan baik dari manusia dengan formula yang pas.
Plot cerita masih terbilang nyaman untuk dinikmati. Apalagi ia mengambil dari sisi keluarga dan peran dari Ibu. Dimana yang telah kita ketahui peran dari seorang Ibu sangat besar untuk anak yang masih dalam masa pengawasan orang tua. Mungkin, untuk Korea Selatan sendiri, cerita ini memang cukup menarik. Apalagi, penulis mengangkat isu sistem pendidikan yang menuai banyak kritik. Menurut saya, penulis berhasil menyampaikan kegelisahan, dampak, reaksi yang 'harusnya' dilakukan para orang tua pada anak yang masih mengenyam bangku sekolah.
Plot cerita masih terbilang nyaman untuk dinikmati. Apalagi ia mengambil dari sisi keluarga dan peran dari Ibu. Dimana yang telah kita ketahui peran dari seorang Ibu sangat besar untuk anak yang masih dalam masa pengawasan orang tua. Mungkin, untuk Korea Selatan sendiri, cerita ini memang cukup menarik. Apalagi, penulis mengangkat isu sistem pendidikan yang menuai banyak kritik. Menurut saya, penulis berhasil menyampaikan kegelisahan, dampak, reaksi yang 'harusnya' dilakukan para orang tua pada anak yang masih mengenyam bangku sekolah.
Jika kalian tertarik dengan drama yang penuh dengan konflik serta banyak adegan yang membuat anda terheran-heran, maka saya sarankan tontolah drama ini dengan seksama dan penuh dengan keyakinan, bahwa manusia tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanyalah bunda dorce Tuhan. hehehe. Bumbunya pas nggak kelebihan nggak kekurangan.
Terima kasih sudah membaca :)
Komentar
Posting Komentar