Hari ini bisa dibilang adalah hari pertama saya agak serius mencari pekerjaan setelah sarjana. Kenapa agak serius karena surat lamaran dan cv pun disiapinnya mendadak. Jadi begini ceritanya, tempo hari saya diajak sama temen untuk ikutan job fair di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Dalam acara job fair itu ada banyak perusahaan yang nggak saya kenal dan beberapa saya tau itu jenis perusahaan apa. Dari beberapa perusahaan yang saya tau ini, saya rasa tidak ada yg cocok dengan kemampuan saya sbg orang yg masih suka sama dunia pertelevisian dan perfilman. Yaa, meksipun banyak yg bilang bahwa kerja itu ga harus sesuai kamu kemarin sekolah apa, tp menurutku itu salah, karna akan sia-sia kuliah saya nanti kalau nggak dapet kerja sesuai dengan apa yg saya tempuh saat kuliah. Nah, ini juga berhubungan dengan job fair di UMS tadi, sebenarnya saya nggak antusias sama acara itu, tapi karena penasaran job fair itu modelnya seperti apa dan atas asas ikut-ikutan temen jadilah saya memutuskan untuk ikut. H-1 sebelum acara itu diselenggarakan, saya belum menyiapkan berkas apapun!, Entah itu cv, surat lamaran kerja, pas foto, portofolio dll. Hal itu karena rasa mager saya yg teramat parah dan ditambah lagi masalah revisi skripsi yang masih menghantui. Alhasil saya menyiapkan berkas-berkas itu h-5 jam!, Dan nggak semua berkas terpenuhi.
Saat proses pembuatan berkas itu, saya di bantu sama si abyan. Dia bantu saya buat cv, nah karena saya cerewet dan sok perfeksionis(padahal waktu udah mepet banget) saya minta dia untuk buat cv model masa kini yg bagus dan menarik. Jadilah waktu saya tersita akibat ekspetasi perfeksionis itu. CV akhirnya jadi tepat pukul 1, cepet2 saya dan abyan ke mas mas print2an digital buat print CV. Nahh karna itu tempat print digital, alhasil ga ada dong yg namanya print kertas biasa. Sedangkan saya belum menyiapkan surat lamaran kerja. Di tempat print CV ini saya sudah merasa putus asa. Karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua, sedangkan job fair selesai jam 4 dan satu lagi UMS itu jauh cooooy. Setengah jam dari kampus. Tapi, abyan meyakinkan saya bahwa masih bisa kok. Jadilah kami pergi ke tempat print biasa untuk cetak surat lamaran kerja. Tapu saat itu saya sudah merasa sangat betek dan ingin rasanya pulang. Setelah selesai di tempat print biasa, waktu sudah menunjukkan pukul 2 lebih sepertempat. Udah hampir setengah tiga dan saya belum di TKP. Makin bete lah saya, si abyan juga bete nih. Saya bilang ke doi kalau ga usah ke job fair karena waktu udah mepet. Tapi dia dengan setengah marah ngeyel dan ingin melanjutkan perjalanan menuju job fair.
Oke baiklah, meluncurlah kami ke UMS dengan kondisi hujan dan baju belakang kebasahan karena jas hujan ga nyampe sampe belakang punggung saya. Waktu sampe di UMS, makin kesel sebernya, karena ga ada job yang sesuai. Tapi saya mencoba meredam kebetean karena tidak ingin merusak suasana. Tapi tiba-tiba saya mendapat secercah harapan, ada satu perusahaan apotik, dia sedang mencari video editor. Naaah pas kan, meskipun saya gak jago2 amat tapi masih bisa lah. Dari sekian banyak perusahaan saya hanya mendaftar di satu tempat itu.
Saat perjalanan pulang, pikiran saya mulai terbuka, bahwa isitilah kebut semalam(mengerjakan semua hal serba mendadak) tidak selamanya membawa hasil yang baik, meskipun ada orang-orang beruntung yg bisa berhasil. Dan lagi, kalau udah terlanjur kecemplung, nyemplung aja sekalian, kali aja pas kalian nyemplung nemu harta karun terpendam di kapal karam. Intinya sih terus berharap yang baik dan pantang menyerah sebelum mencoba. Kalau udah coba tapi gagal, berarti prosesnya masih ada satu step lagi. Pertahankan langkah yang telah dipilih selama itu baik, bisa saja plihan itu adalah keberuntungan.
Komentar
Posting Komentar